TANGAN
MISTERIUS
Malam itu ia terdiam dalam keheningan malam.
Angin yang berhembus kencang, menerbangkan beberapa lembar kertas kosong yang
berada di atas meja. Sekejap ia memejamkan mata dan mendengarkan suara anak tangga. Terdengar seperti ada seseorang yang
menginjak anak tangga, suara hentakan kaki itu terdengar semakin kencang. Ia membuka matanya dengan lebar dan membuka pintu yang berada di pojok kanannya,
terkejut melihat sepesang kaki yang
terhalang oleh kain putih. Perlahan ia memutar bola matanya ke atas dengan
jantung yang berdetak kencang ia meliat seorang ibu yang raut wajah, mirip
dengannya. ia tak menyangka ternya itu adalah ibunya.
“oh,ibu!”
“mengapa nak?”
“tidak!ku ku kira tadi hantu”(sambil tertawa)
“yasudah, kamu sekarang tidur, Ini kan sudah
malam”
“baik, bu”
Setelah percakapan tadi, dita meningggalkan
tempat itu. Ia membuka pintu dengan perlahan, sedikit demi sedikit pintu
terbuka, Suara jam dinding berbunyi semakin kencang, Saat itu waktu terasa
melambat. Dengan tiba tiba pintu kamarnya terbuka lebar dengan cepat, seperti
ada seseorang yang membantunya untuk membuka pintu kamar. Ketika pintu terbuka, tak sengaja ia melihat sesosok
bayangan putih yang melintas dihadapannya. Tetapi ia tak menghiraukan hal
tersebut, Dengan perlahan ia mengangkat
kaki nya satu per satu untuk melewati
beberapa kertas yang tertiup angin. Dengan cepat ia menaikan kakikanya ke atas
sebuah kasur berwarna merah marun, dan dengan cepat pula ia menarik sebuah selimut yang tersedia rapih
diatas kasur nya. Saat ia menarik selimut tersebut yang berada diatas kasurny,
tetapi terasa berat, seperti ada sesuatu yang menyangkut di selimut itu.
Perlahan demi perlahan dita melihat kearah bawah selimut untuk memperbaiki
sesuatu yang menyangkut(pikirnya) dan perlahan demi perlahan, jam dinding
berdetak semakin kencang suaranya sampai membuat jantung nya ikut berdetak
cepat. Ternyata saat ia melihat kebawah kasur betapa terkejut nya ia, ternyata
ada sebuah tangan penuh darah yang berpegangan erat di selimut yang ia miliki.
“aaaaaa……” (teriaknya dengan kencang)
Tiba tiba seorang ibu datang menghampirinya.
“dit, bangun dit! Bangun!” (ibu sambil
memegang pipi dita yang diselimuti kerinagt dingin)
“ia apa?”(dita terbangun dari tidurnaya)
“minum lah” ibu memberikan minum yang berada
diatas meja
Dita menarik napas panjang, dan mengeluarkannya
dengan cepat.
“bermimpi apa kau tadi dit?”
“tidak bu, bukan apa apa!”
“ makannya bila kamu ingin beranjak tidur
bacalah do`a terlebih dahulu”
“ia bu, maafkan aku”
“yasudah, lebih baik kamu melanjutkan tidur, Karna besok kamu sekolah.”
hari semakin berlalu, belajar dari pengalaman
setiap harinya kini ia membaca do’a sebelum tidur. dan ia-pun kini tak bermimpi
buruk seperti hari itu.
karya, raniaryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar